Biografi & Pemikiran DADANG KAHMAD Memilih Langkah Jalan Tengah
Biografi & Pemikiran DADANG KAHMAD Memilih Langkah Jalan Tengah
Profesor Dadang sesuai maqom keilmuan dan latar akademiknya sebagai sosiolog, termasuk tokoh Muhammadiyah yang berpikiran maju. Islam diterjemahkannya secara sosiologis, sehingga lebih kaya, lentur, dan membumi tanpa kehilangan substansi ajarannya. Muhammadiyah dengan pandangan tajdid dan Islam yang berkemajuan, memang memiliki perspektif yang mendalam dan luas
bagaimana mewujudkan Islam sebagai agama untuk peradaban. Bukan sekadar ajaran yang indah dari segi normatif, tapi tidak menjadi rahmatan lil-’alamin bagi peradaban manusia. Di tengah banyak tokoh Islam cenderung serba berpikir fiqh, Pak Dadang khususnya di Bandung dan Jawa Barat, memberikan warna lain dalam menampilkan Muhammaiyah sebagai gerakan Islam. Fiqh tetap penting,
tetapi hanya salah satu model berpikir, bukan satu-satunya. Bahkan kini berkembang fiqh-jadid sebagaimana digagas Jamal Al-Bana guna merespons masalah-masalah kontemporer. Kalau masih memakai fiqh abad pertengahan tentu saja tidak memadai. Selain itu, wawasan Islam itu tidak hanya fiqh dan akan menjadi reduksi manakala sekadar dikonstruksi secara fiqh
Penulis : Rudi Hartono & Ensa Wiarna
Penerbit : Suara Muhammadiyah
Tebal : 301 hlm
Ukuran : 14 x 21 cm
ISBN : -